Informasi tentang Buku WA. 081289117080
blog-bg
Dheni Subenk Jun 09, 2024

Clerry Cleffy Institute Berikan 114 Kain Kebaya tuk Pengungsi Perempuan Negeri Pelauw

TERASMALUKU.COM,HARUKU, – Belasan tahun hidup di pengungsian, ratusan perempuan muda hingga lansia asal Negeri Pelauw Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah terima dukungan kemanusian.

Dukungan kemanusiaan itu berupa 114 paket kain kebaya sepanjang 228 meter untuk 114 perempuan oleh yayasan kemanusiaan asal Maluku Clerry Cleffy Institute (CCI) Kamis, (6/6/2024).

 

Mereka merupakan warga asal Negeri Pelauw yang mengungsi di hutan Dusun Kodamara Negeri Rohmoni Pulau Haruku akibat konflik serta gempa bumi. Hingga kini mereka masih ada yang bertahan mendiami hutan Dusun Kodamara tanpa tahu kejelasan pemulangan ke kampung halaman.

Yayasan nirlaba yang konsisten menangani perempuan marginal dan disabilitas itu memberikan kain sebagai salah satu tanda kekuatan bagi mereka yang bertahan hidup di pengungsian hingga saat ini.

 

“Beta memberikan kain kebaya ini sebagai salah satu dukungan bagi kaum perempuan dan anak di sini. Kain kebaya ini simbol yang juga ingatkan beta pada almarhum nenek yang juga seorang perempuan tangguh pejuang pekerja keras,” kenang direktur CCI Dwi Prihandini saat menyerahkan 114 bungkus kain kebaya.

 

Para pengungsi yang merupakan warga negeri Pelauw itu merupakan salah satu negeri yang masih mempertahankan tradisi berkebaya. Dalam keseharian perempuan di Pelauw, mereka mengenakan kebaya dengan motif cerah bunga-bunga dan kain sarung.

Meskipun lokasi pengungsian di atas gunung dengan medan sulit dan terjal, tak satupun dari mereka yang tidak berkebaya.

Saat ditemui wartawan di lokasi pengungsian mereka beraktivitas seperti biasa di atas gunung. Ada yang menggendong anak, membawa barang, atau bekerja seperti biasa.

Hal inilah yang menggerakan Dwi Prihandini untuk memberikan bantuan pada kedatangannya yang ketigakali di lokasi itu.

“Kain kebaya ini juga sebagai hadiah buat perempuan di pengungsian menjelang hari raya idul kurban kan. Beta seng bisa lihat ada yang susah, karena betapun dulu hidup susah. Sebagia perempuan harus saling mendukung dan ini cara beta berbagi,” sebutnya yang juga sudah 9 tahun melayani di Maluku kepada 664 marginal disabilitas.

 

Selain memberikan kain kebaya, pada kedatangan pertama dan keduanya dia telah menyerahkan tongkat alat bantu jalan serta senter kepala.(Priska Birahy)

Sumber: terasmaluku.com